CERPEN PEMBELAJARAN PROFIL PANCASILA

Tak Apa Aku Tak Punya

    Keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang seseorang dalam berkarya. Mulan, siswi Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki keluarga kurang dalam segi ekonomi. Lingkungan sekolah yang memiliki gaya hidup serba mewah membuat Mulan merasa berbeda dari teman-temannya. Mulan sangat ingin sekali memakai sepatu bagus, tas yang lucu seperti teman-teman lainnya. Namun, Mulan sadar diri bahwa kondisi keuangan keluarganya sudah cukup terpuruk. Mulan tak ingin membuat orang tuannya menjadi lebih susah.

    Mulan menjalani kehidupannya seperti biasanya. Mulan selalu membawa bekal untuk menghemat uang jajan dan mengenakan barang yang sederhana. Meskipun sering merasa iri dengan kehidupan teman-temannya yang mewah, Mulan selalu menfokuskan diri untuk giat belajar dan mendapat nilai yang bagus. Hari ini saat jam mata pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, wali kelas Mulan menjelaskan tentang ciri-ciri pelajar pancasila. "Profil Pelajar Pancasila adalah profil pelajar yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai pancasila yang mememiliki ciri yang sangat melekat pada pelajar Indonesia. Ciri-cirinya ada 6 yaitu beriman dan bertaqwa kepada tuhan, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan yang terakhir adalah kreatif." Jelas wali kelas Mulan di depan kelas. Mulan memikirkan serius materi yang disampaikan wali kelasnya tadi berpikir bahwa ciri-ciri yang disampaikan dapat menjadi acuan membangun karakter yang baik.Mulan perlahan-lahan merubah dirinya. Mulan mulai mendekatkan diri pada tuhan, dengan rajin beribadah dan berdoa. Mulan juga mulai menghilangkan kebiasaanya yang kadang bernada bicara membentak. Mulan yang mula-nya sangat individual mulai membuka diri berteman dengan yang lain, walau terkadang Mulan masi merasa berkecil hati karna kerap membandingkan kehidupannya dengan teman-temannya yang serba berkecukupan. Mulan juga mulai memberanikan diri untuk berlatih berbicara di depan orang lain yang sangat mempermudah tugas presentasinnya. Perubahan baik yang Mulan rasakan membuat Mulan lebih semangat untuk bersekolah setiap hari-nya.

    Suatu saat ketika pelajaran kejuruan,Pak Zaky guru kejuruan Mulan mengumumkan sesuatu "Mulai besok bapak bertugas menjadi pengawas ujian kakak kelas kalian. Maka dari itu kalian saya tugaskan  membuat gambaran 3D bangunan dan tugas ini dikumpulkan hari lusa. Bapak harap kalian membawa laptop sendiri karena ruang komputer akan digunakan oleh kakak kelas untuk ujian akhir." Mulan bingung, ia sendiri tidak memiliki laptop. Mulan mampak gelisah di kelas memikirkan dengan apa ia harus mengerjakan tugas ini. Nara teman sebangku Mulan pun menawarkan bantuan "Bagaimana kalau bergantian laptop saja denganku Mulan? aku akan menyelasaikan tugasnya dengan cepat jadi kamu bisa meminjamnya." Mulan awalnya ingin menerima bantuan dari Nara namun Mulan tidak ingin menyusahkan Nara dan membuat Nara terburu-buru dalam mengerjakan tugasnya "Tidak Nara nanti aku akan memikirkan cara agar bisa menyelesaikan tugas ini" jawab Mulan. Seharian Mulan memikirkan masalah ini, saat makan malam dirumah pun Mulan rasanya tidak tenang. Ibu Mulan khawatir karna Mulan tidak banyak bicara seperti biasanya "Nak Mulan, Ibu lihat dari tadi Mulan ngalamun terus Mulan sedang memikirkan apa nak?" tanya Ibu dengan lembut. "Tugas kali ini sepertinya Mulan membutuhkan laptop buk" jawab Mulan. "Kalau begitu akan ibu berusaha belikan, memang untuk dipakai kapan nak?" ucap ibu. "Tak usah bu,Mulan akan mengerjakan tugasnya dengan cara yang lain saja" jawab Mulan. Mengetahui kondisi keluarganya yang kurang mampu membuat Mulan tidak tega membebani orang tuannya. Mulan berpikir keras semalaman hingga terbesit di kepalanya sebuah ide. 

    Esok harinya ketika teman-teman yang lain mengerjakan tugas mereka menggunakan laptop, Mulan diam-diam meninggalkan kelas dan pergi ke ruang perpustakaan. Ruang perpustakaan yang tenang membuat Mulan mengerjakan tugasnya dengan sangat serius. Hari lusa pun tiba, secara bergiliran para murid dipanggil untuk memperlihatkan hasil pekerjaannya ke Pak Zaky. Tidak seperti teman-teman lainnya yang maju ke depan dengan membawa laptop, ketika Mulan dipanggil ia malah membawa sebuah box besar. Sekelas dibuat heran olehnya, sampai ketika Mulan membuka box itu. "Maaf pak hanya ini yang dapat saya buat, saya tidak bisa membuat seperti yang lain karena saya tidak memiliki laptop" raut wajah Pak Zaky kagum bukan main melihat sebuah maket bangunan yang tampak rapi dan detail. "Kamu membuat maket ini Mulan? meskipun tidak memiliki laptop namun, kamu tetap berusaha mengerjakan tugas yang bapak berikan sangatlah bapak hargai. Bahkan kamu membuat maket yang bagus seperti ini" ucap Pak Zaky. Seisi kelas bertepuk tangan untuk Mulan. Mulan merasa sangat bangga karna disanjung dan ia pun menerapkan ciri-ciri kreatif sebagai pelajar pancasila yang baik.

Komentar

Postingan Populer